A. DEFINISI MODERNISASI
Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Sedangkan modernisasi adalah suatu proses transformasi atau perubahan bentuk yang mencakup segala aspek dalam masyarakat.
B. CIRI MANUSIA MODERN
Menurut Alex Inkeles, ada 9 unsur yang terdapat pada manusia modern, yaitu:
- Memiliki sikap untuk siap menerima hal-hal yang baru atau pengalaman-pengalaman baru. Terbuka untuk inovasi dan perubahan.
- Memiliki opini tentang berbagai masalah.
- Berorientasi ke masa yang akan datang.
- Mengadakan perencanaan dan pengorganisasian.
- Percaya bahwa manusia dapat belajar dalam batas-batas tertentu.
- Punya sikap segala sesuatu dapat dilaksanakan dengan perhitungan.
- Menghargai harkat manusia lain.
- Lebih percaya pada ilmu dan teknologi.
- Menjunjung tinggi sikap bahwa pahala sesuai dengan prestasi dan kontribusinya.
1. Memiliki sikap untuk siap menerima hal-hal yang baru atau pengalaman-pengalaman baru. Terbuka untuk inovasi dan perubahan.
Mental masyarakat adalah salah satu faktor penting dalam suatu perubahan, karena akan percuma jika sarana dan prasarana sudah siap untuk maju tapi masyarakatnya belum memiliki keinginan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan oleh banyak kemungkinan, misalnya kurangnya sosialisasi antarsesama. Namun masyarakat modern tentu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, inovatif, dan kreatif sehingga dapat menerima perubahan.
2. Memiliki opini tentang berbagai masalah.
Sebagai manusia modern, kita harus bisa mengungkapkan pendapat terhadap hal-hal di sekitar kita. Hal ini meliputi masalah sosial, budaya, ekonomi, hukum, dan masih banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan pendapat, seperti menghargai pendapat orang lain, tidak menyinggung SARA.
3. Berorientasi ke masa yang akan datang.
Yang dimaksud berorientasi ke masa yang akan datang adalah paradigma masyarakat yang lebih maju dan lebih luas. Jadi kita tidak terpaku pada masa lalu yang tentunya tidak bisa diubah. Perubahan tersebut harus dilakukan di masa yang akan datang dan dilakukan dengan cara yang lebih baik.
4. Mengadakan perencanaan dan pengorganisasian.
Terkait dengan penjelasan pada poin ketiga, perencanaan yang dimaksud ini adalah rencana dengan jangka panjang. Apapun yang dilakukan sudah diatur dan melalui berbagai pertimbangan. Sedangkan pengorganisasian ini bertujuan untuk mengatur segala rencana agar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan.
5. Percaya bahwa manusia dapat belajar dalam batas-batas tertentu.
Kita sebagai makhluk sosial tentunya memiliki batas-batas dalam bertindak dan berperilaku. Batasan tersebut disebut norma. Norma ini berlaku juga dalam suatu perubahan sosial. Tanpa batasan tertentu, kita tidak akan terarah. Misalnya dalam mempelajari sesuatu. Jika cakupannya terlalu luas dan di luar batasan manusia tentu kita tidak akan sanggup.
6. Punya sikap segala sesuatu dapat dilaksanakan dengan perhitungan.
Terkait pada poin-poin sebelumnya, perhitungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suatu perubahan. Segala sesuatu tentu kita lakukan dengan perhitungan agar apa yang kita lakukan dapat terlaksana sesuai rencana.
7. Menghargai harkat manusia lain.
Pada dasarnya, manusia memiliki haknya masing-masing. Manusia sebagai makhluk sosial butuh diakui keberadaan dan harkatnya. Jika manusia tidak saling mengakui harkatnya, sangat mungkin akan terjadi diskriminasi dan perselisihan.
8. Lebih percaya pada ilmu dan teknologi.
Pada zaman dahulu, manusia lebih percaya kepada mitos daripada ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan sampai sekarang di desa-desa yang masih kental akan tradisi nenek moyangnya pun masih ada yang lebih mempercayai mitos daripada ilmu pengetahuan. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan masyarakatnya. Selain itu juga karena akal mereka masih belum bisa berpikir secara realistis dan logis. Mereka masih mengaitkan suatu peristiwa yang terjadi dengan hal-hal mistis. Sedangkan bagi kita sebagai manusia modern, suatu peristiwa yang terjadi tidak perlu dikaitkan dengan hal-hal mistis. Peristiwa atau informasi yang kita terima dapat kita ketahui kebenarannya melalui teknologi dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga lebih akurat.
9. Menjunjung tinggi sikap bahwa pahala sesuai dengan prestasi dan kontribusinya.
Pahala yang dimaksud pada poin ini adalah timbal balik. Prestasi dan kontribusi seseorang terhadap suatu hal memang berkaitan dengan timbal balik yang akan didapatkan. Manusia modern akan berpikir, jika berbuat baik kepada sesama maka ia akan mendapat balasan yang baik pula. Begitu pun sebaliknya jika berbuat buruk. Timbal balik yang didapatkan bisa berupa materi, barang, jasa, dan sebagainya.
C. FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
Pada bahasan sebelumnya telah dipaparkan tentang ciri manusia modern. Ciri tersebut memang sudah seharusnya terdapat pada diri kita sebagai manusia yang hidup di masa sekarang. Masa yang menuntut kita untuk berpikir lebih maju dan memiliki inisiatif tinggi. Namun bukan tidak mungkin kita menemukan hambatan dalam memenuhi tuntutan tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto, ada 8 faktor penghambat terjadinya perubahan sosial, yaitu:
- Kurangnya hubungan atau interaksi dengan masyarakat lain.
- Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
- Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
- Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested interest).
- Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
- Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
- Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
- Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
D. MAHASISWA SEBAGAI MANUSIA MODERN
Mahasiswa disebut sebagai manusia modern karena mahasiswa memiliki 9 unsur yang terdapat pada manusia modern (menurut Alex Inkeles). Dikatakan demikian karena menjadi mahasiswa itu sebuah pilihan. Keinginan untuk lebih maju, rasa ingin tahu yang tinggi, dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapai merupakan beberapa faktor pendorong bagi kita sebagai pelajar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Keinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan ini juga disebabkan oleh tuntuan zaman. Zaman yang semakin maju dan modern menuntut kita untuk lebih bisa berinisiatif,baik dalam hal mengambil keputusan maupun berkreasi.
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa menjadi mahasiswa adalah sebuah pilihan. Tak sedikit orang yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Orang-orang yang memilih untuk menjadi mahasiswa, tentu memiliki berbagai macam alasan. Salah satunya adalah orientasi ke masa yang akan datang. Tujuan seseorang menjadi mahasiswa adalah untuk mendapatkan gelar sarjana yang diinginkan dan dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan salah satu cirri manusia modern.
Dari beberapa penjelasan di atas, sudah jelaslah bahwa mahasiswa adalah bagian dari manusia modern. Dengan demikian, kita sebagai mahasiswa harus bangga mendapat predikat tersebut dan berusaha lebih baik agar dapat bermanfaat bagi generasi masa depan.
Sumber:
- http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/manusia-modern.html
- http://alamakboy.wordpress.com/2010/02/28/modern-visual-culture-bisa-dimakan-ga-sih/
- http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100728132144AAXsnBG
No comments:
Post a Comment